Iri Bukan Main…. (Ukraina-4)
July 9, 2012 2 Comments
Pernyatan Dubes Indonesia untuk Ukraina, Nining Suningsih Rochadiat, dalam acara ramah tanah dengan wartawan di Wisma Indonesia di Kiev, beberapa hari lalu sulit lepas dari ingatan. Dengan penuh semangat, dia menceritakan bagaimana Ukraina menghapus keraguan apakah bisa menjadi tuan rumah yang baik bersama Polandia dalam perhelatan Euro 2012.
Nining mengungkapkan sepekan sebelum pembukaan masih ada perbaikan-perbaikan venue dan sarana pendukung lainnya. Gara-gara itulah dia sempat meragukan apakah semuanya bisa rampung tepat waktu. Kesangsian terhadap kesiapan tuan rumah sebenarnya sudah muncul jauh-jauh hari, termasuk munculnya kritikan dari pihak UEFA.
Ternyata, Ukraina menjawab dengan elegan. Venue dan sarana pendukung siap tepat waktu. Tak hanya itu, banyak pihak luar yang terkejut dengan sikap masyarakat setempat yang sangat terbuka sepanjang perhelatan Euro 2012. Pemerintah Ukraina ternyata bukan hanya fokus ke persiapan fisik, tapi juga sumber daya manusia.
Sembari mendengarkan penuturan Dubes, saya langsung teringat Tanah Air. Jujur saya benar-benar iri terhadap Ukraina, dengan kemampuan mereka menjawab tantangan dan menepis segala keraguan. Kapan Indonesia bisa seperti itu?
Ukraina diakui memang lebih maju dibanding Indonesia, baik dalam bidang pembangunan atau yang lainnya. Kota-kota di Ukraina tertata dengan cukup baik. Negara pecahan Uni Soviet juga tak punya masalah transportasi. Berbagai moda transportasi mulai bus, trem, metro hingga kereta cepat antarkota tersedia. Namun bicara sepak bola, saya menilai atmosfer bola di Indonesia masih lebih unggul.
Wajib digarisbawahi, yang lebih unggul adalah atmosfer sepakbola. “Kegilaaan” dan fanatisme sepakbola Indonesia bagi saya sangat istimewa. Perempuan Belanda yang duduk di samping saya dalam pesawat mengakui kegilaan publik sepakbola Indonesia sangat luar biasa. Atmosfer ala Indonesia menurutnya sangat unik, tak pernah ditemuinya di negerinya.
Tapi, urusan prestasi siapapun tahu ruwetnya kondisi sepakbola Indonesia. Jangankan bermimpi tampil di ajang bergengsi sekelas Piala Dunia, di Asia pamor sepakbola Indonesia sudah semakin meredup. Sepak bola Indonesia malah terus bergulat dengan konflik tak berujung. Kekuasaan dan kepentingan sepertinya jauh lebih penting daripada sepakbolanya sendiri.
Kalau seperti itu bagaiamana mungkin saya tidak iri dengan Ukraina. Kegilaan ala sepak bola Indonesia sulit ditemui di sini. Tapi nyatanya Ukraina mampu menjawab keraguan dan tampil sebagai tuan rumah Euro yang baik. Kapan giliran Indonesia mampu menepis keraguan dan menukir prestasi membanggakan? Sepertinya hanya Tuhan yang tahu jawabannya.
Kiev, Juni 2012
Ironis ya hehe.. Jd inget waktu ke singapore akhir thn 2012 ada yg nitip jersey singapore, dicari susah bgt gak nemu2, org2 sana jg gak tll antusias sama bola. Padahal thn kmrn Singapore Juara AFF..
Berarti yang payah kita ya, di singapura yang gak gila bola, malah berprestasi. Eh Indonesia yang punya semua syarat untuk berpresatasi, malah melempem….Selama politik dan keegoisan masih menghantui sepak bola kita, sepertinya kita harus melupakan prestasi…hiks