Merinding di Museum Chernobyl

Learn from history
Tell about it now
And solve for the future
 
Chutimat, Thailand

Ukraina tak bisa dipisahkan dengan tragedi Chernobyl. Pada 26 April 1986, di tempat tersebut telah terjadi bencana nuklir terburuk dalam sejarah umat manusia.

Foto anak-anak korban tragedi Chernobyl

Foto anak-anak korban tragedi Chernobyl

Publik dunia guncang ketika saah satu dari empat reaktor nuklik di Chernobyl, Ukraina meledak. Bencana itu menyebabkan radiasi luar biasa, hingga menyebar ke sebagian besar wilayah Uni Soviet dan sebagian negara di Eropa Utara. Konon, radiasinya berlipat-lipat lebih besar dibandingkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Tak ada jumlah pasti terkait jumlah korban. Tapi badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan ada ribuan atau mungkin puluhan ribu orang terkena imbas radiasi.

Sembari mengukuti gegap gempita Euro 2012 di Ukraina, saya ingin menyempatkan diri berkunjung ke Chernobyl. Tapi sayang kunjungan ke sana terpaksa dibatalkan karena terganjal prosedur khusus. Wisatawan yang ingin berkunjung ke Cherbobyl harus mengajukan izin 10 hari sebelum keberangkatan. Izin tersebut harus mendapat persetujuan dari beberapa instansi, antara lain Departemen Dalam Negeri dan Departemen Kesehatan. Seperti diketahui, meski telah 26 tahun berlalu, wilayah tersebut masih berbahaya karena belum sepenuhnya steril dari radiasi nuklir.

Potongan koran yang memuat berita tentang tragedi Chernobyl

Potongan koran yang memuat berita tentang tragedi Chernobyl

Tapi jika tak sempat menyambangi Chernobyl ada alternatif lain untuk mengenang dan belajar tentang tragedi dasyat itu. Yaitu dengan mengunjungi Museum Chernobyl, yang terletak tak jauh dari stasiun metro, Kontraktova Polscha, Kiev. Saat saya menyambangi museum tersebut pada 30 Juni 2012, pengunjung cukup ramai, termasuk beberapa di antaranya turis asal Asia.

Museum ini koleksinya lengkap. Ruangan terdepan diisi foto-foto Chernobyl sebelum bencana, antara lain gambar hijaunya kota dan senyum anak-anak yang cerah. Namun semuanya hilang setelah sebuah reaktor nuklir meledak. Wajah-wajah ceria berganti dengan duka yang tak terbayangkan sebelumnya. Kota tersebut juga luluh lantak. Puluhan ribu orang harus mengungsi, tapi tetap tak bisa mengelak dari efek radiasi.

Di bagian ruangan lain terpasang foto-foto korban tragedi Chernobyl, usaha penyelamatan yang dilakukan, hingga pemulihan pascabencana. Berbagai koran yang memuat berita mengenai tragedi Chernobyl juga dipasang. Sedangkan di ruangan lain terdapat juga minatur Chernobyl yang sampai kini masih diselubungi pengaman untuk mencegah menyebarnya radiasi. Ada juga visualisasi melalui layar televisi. Efek tragedi Chernobyl memang sangat dasyat. Tak heran, banyak pengunjung yang tertegun saat memandangi foto-foto yang terpampang maupun visualisasinya di televisi.

Sebagian besar pengunjung juga menorehkan kesan dan pesannya tentang Chernobyl, salah satunya seperti yang tertulis di atas.Ya, umat manusia harus mau belajar dari tragedi tersebut supaya tak terulang lagi di masa mendatang.

Meski tak datang langsung ke Chernobyl, saya sudah dibuat merinding melihat koleksi di museum ini. Nuklir memang bagaikan buah simalakama bagi umat manusia. Berguna tapi juga mengancam. Di museum tersebut kebetulan saya bertemu dengan seorang turis asal Jepang. Dia terlihat serius mencermati satu persatu koleksi persatu koleksi museum itu. Ketika sama-sama memandangi sebuah foto di pojok ruangan, saya langsung melempar sapa. Saya bertanya apakah dia ngeri setelah menyaksikan bukti kedasyatan tragedi nuklir Chernobyl. Pertanyaan ini bukan tanpa alasan. Saya ingat Jepang juga pernah mengalami masalah terkait nuklir.

PLTN Fukushima Daiichi yang memiliki enam reaktor mengalami kerusakan berat setelah terjadinya gempa bumi dan tsunami dahsyat di Jepang, pada 11 Maret 2011 silam. Saat itu sistem pendingin reaktor rusak sehingga terjadi kebocoran zat radioaktif. Akibat musibah ini puluhan ribu warga di sekitar reaktor harus diungsikan sementara.

“Jujur saya takut sekali. Apalagi setelah melihat yang terjadi di reaktor nuklir Fukushima. Sepertinya negara kami harus menutup reaktor-reaktor nuklir. Jangan sampai tragedi Chernobyl menimpa kami,” tukasnya singkat. Semoga tidak kawan….

Suasana di Museum Chernobyl

Suasana di Museum Chernobyl

Kiev, Juli 2012

About yusmei
Tergila-gila dengan membaca dan menulis...Punya mimpi menelusuri sudut-sudut dunia

22 Responses to Merinding di Museum Chernobyl

  1. eh, mbak yusmei jurnalis solopos yak? 😀 *kepo profil fb

  2. Avant Garde says:

    saya ngiri mbak udah jalan kemana2 😀

  3. Ruslan says:

    itu yg menggantung pakai pakaian tertutup kyk alien mbak ngeri juga hehe

  4. feangka says:

    Salam kenal Yusmei,…ya trenyuh lihatnya

    • yusmei says:

      Salam kenal juga feangka. Bener, sangat miris. Salah satu tragedi nuklir terburuk, semoga tidak terulang lagi

      • feangka says:

        Saya ga berani *ga tega* masuk museum itu, padahal sy sdh pernah ke Kyev dan Odessa.Akhirnya nonton Opera murah banget disana. Sama seperti Chuchi tunnel di Vietnam, ga berani..sedih,merinding..campur aduk .

      • yusmei says:

        waaah sayang sekali ya mbak. Kalau nonton operanya di mana ya mbak? dulu gak sempat banyak eksplore soalnya sedang tugas.hehe. Kalau chu chi tunnel sebenernya tidak terlalu miris, tapi kalau merangkaknya juga agak parno, soalnya lubangnya kecil hehe

      • feangka says:

        Opera nonton di Odessa, saya malah lebih senang suasana di Odessa, ooo tugas ya…rasanya kalau orang Indo umumnya jalan2 ga pilih ke Ukraine ya?

      • yusmei says:

        iya kebetulan tugas pas Euro 2012 mbak, lumayan lama di sana, jadi bisa sambil jalan2. hehehe. Wah saya gak sampai di Odessa mbak. cuma sempat ke donetsk. Iya. jarang banget orang indonesia ke sana. Padahal sangat menarik, khas eropa Timur. Dulu berapa lama di Ukraine mbak?

      • feangka says:

        Cuma 8 hari, ke Kyiv, Lyiv dan Odessa th 2010 pakai kereta malam. Bagus banget, ini lagi ngumpul2in catper yang dulu2, Odessa belum muncul. :-p

      • yusmei says:

        waah lyiv katanya bagus banget ya mbak, nyesel gak sempat ke sana. Jadi pengen baca tulisan2 mbak tentang ukraina *siap mengublek-ublek blog 🙂

  5. Pingback: fathanates

  6. yofangga says:

    Pasti horor banget kalo sempet masuk kotanya yo mbak, kaya kota mati di film2 zombie
    lebih miris lagi kalo sempet liet efek mutasi dari radiasi..

    • yusmei says:

      Iyaa, nyesel banget batal masuk ke chernobyl, gara2 kurang informasi. Efek radiasinya masih ada sampai sekarang katanya, bahkan sampai ke anak yg dilahirkan masih ada efeknya. Dasyat bgt ya efek nuklir 😦

  7. Ukraina ini tragedinya kayak gak ada habisnya ya. Dari Chernobyl sampai Donetsk. Wuih udah ke Donetsk juga ya, udah liat foto-fotnya sekarang? Serem kalo liat di internet foto2 Donetsk skrg

  8. Dewa Yudha says:

    selamat pagi mba mei saya tertarik dengan ulasan mba sangat bermanfaat sekali..

Leave a comment