Taman Hati
February 12, 2014 24 Comments
Berjalan-jalan sore mengelilingi kota Kiev di Ukraina di saat musim panas, menjadi pengalaman batin yang mengesankan. Kiev adalah taman. Di berbagai sudut kota, kita dengan mudah menemukan taman kota yang asri, rindang, sejuk dan nyaman, baik berukuran besar maupun kecil. Semuanya gratis.
Warga Kiev banyak menghabiskan waktu senggang di taman-taman tersebut. Ada yang sekadar duduk sendirian sembari membaca buku, melamun atau makan. Ada juga yang berbincang hangat dengan teman, keluarga maupun kekasih tercinta.
Terus terang saya tak mengetahui nama taman-taman tersebut. Paling hanya dua taman besar yang mudah diingat namanya, Boulevard Shevchenco dan Botanical Garden. Saya lebih suka menyebut taman-taman tersebut sebagai Taman Hati. Hati bisa menjadi hangat hanya dengan berbincang dan berkumpul bersama keluarga, keluarga atau kekasih sambil memandang warna-warni bunga dan tanaman hijau. Hati juga bisa menghangat hanya dengan ditemani sebuah buku dan bangku yang bersahabat. Kadangkala membahagiakan hati itu memang sangat sederhana.
Solo, 12 Februari 2014
Aku suka paragraf terakhirmu mbak ^_^
Menghangatkan hati di Taman Balekambang Solo juga bisa lho mbak *kode 🙂
Yupss membahagiakan hati itu tidaklah rumit
Tapi kadang kita sendiri yang membikin rumit ya 🙂
Betul kak
Kak Yus asri bgt Taman kive Ukraina itu yah kak
Iya wen, di mana2 ada taman…sejuuk :))
aku suka kak Taman di Solo juga yah kak banyak Taman
Di solo lumayan ada beberapa taman win, yg paling besar Taman balekambang, semacam hutan kota malah 🙂
mw booking kesana kak bulan mei kak bnyk libur hehehe
Siap win, moga2 bisa nemenin..ntar kabar2 aja ya 🙂
kenapa ya di luar itu banyak banget taman yang menyenangkan, bisa gratisan pula huhu
Itulah non, kita perlu belajar dari mereka. Jangan dibanyakin mall aja hihihi
bener Yus, di Medan juga mulai ketularan nih. banyak banget mall, pohon2 di tebangin, mobil/motor tambah banyak, orang juga tambah banyak. duhhhhhhh
Bayangin medan tambah banyak orang, abang2 bentor pasti tambah sangar di jalan…lampu merah libas hihihi
wah…..kok baru ikutan sekarang mbak 🙂
iyaaa…sori ya na, yang sebelumnya belum sempat 🙂
hehehehe…gak apa2 mbak, btw yg giveaway solo udah dikirim belum sih hadiahnya 😉
eh udah na, belum nyampai ya. Lewat pos sih ngirimnya. Besok aku tanyain ya, kalau gak nyampai, aku kirim ulang deh, kebetulan masih ada stok satu 🙂 …atau mau dikasih bonus pas pulang boyolali. Ayo kapan mudik? 🙂
woh……udah yah, biasanya selalu sampe tuh 😦 aku mudik akhir maret mbak, ayok nengokin shaquinna hehehe
okeeh ntar kalau akhir maret jadi mudik kabar2, siapa tahu bisa kopdar sambil nengokin shaquina 🙂
sip…aku di ampel cuma bentar, selebihnya di ambarawa … kalo wisata banyakan di ambarawa, kotanya mirip sungai penuh makanya jatuh cinta sama ambarawa ^_^
aku malah belum pernah ngubek2 ambarawa…cuma pernah mampir di rawapening, itupun gagal dapat sunrise -__-
ini yg bisa digugling mbak, museum kereta api, museum palagan , makam dr cipto mangunkusumo, gereja jago, kerkhof, lapangan sudirman hm… masih banyak lagi hehe