Petualangan Baru Beckham

Kedatangan pesepak bola asal Inggris, David Beckham, di kompetisi Major Soccer League (MLS) Amerika Serikat (AS), tujuh tahun silam adalah sebuah momen bersejarah bagi liga tersebut. Aura kebintangan Beckham jadi magnet kuat.

Senyum dan posenya yang aduhai di depan kamera, serta aksinya di lapangan hijau-meski sudah tak sehebat di masa keemasannya-membuat kompetisi MLS mendapat sorotan luas, lebih daripada biasanya.

Beckham dan keluarganya
Foto : Daily Mail

Majalah bisnis dan finansial di Amerika Serikat, Forbes, pernah merilis hasil analisis tentang efek perekrutan Beckham oleh Los Angeles (LA) Galaxy pada 2007. Yang pertama, debut mantan pemain Manchester United tersebut di Giant Stadium mampu menyedot 66.000 penonton. Itu adalah lima kali lipat daripada jumlah penonton yang biasa datang ke stadion sebelum kedatangan Beckham. Dua bulan kemudian, LA Galaxy berhasil mencapai kesepatan kerja sama dengan Herbalife sebagai sponsor jersey mereka bernilai Rp4,8 miliar pertahun. Nominal kontrak ini dua kali lipat dari yang berhasil didapatkan tim MLS lainnya. Timbal balik untuk Herbalife adalah pada tahun pertama tercatat sebanyak 300.000 fans membeli jersey Beckham bernomor punggung 23.

Perjudian pemilik LA Galaxy untuk mendatangkan Beckham juga terbayar lunas. Pria London itu berhasil memimpin tim tersebut memenangi dua gelar MLS Cup selama enam musim di sana, sebelum pindah ke Paris Saint Germain (PSG) pada 2012. Yang lebih fenomenal, LA Galaxy kini menjadi tim terkaya di MLS, dengan total kekayaan mencapai US$100 juta. Sulit membantah bahwa itu semua berkat kontribusi Beckham.

Melihat rekam jejak tersebut, tak heran kedatangan Beckham untuk kali kedua kedua ke dunia sepak AS kembali bertabur perhatian. Namun, kali ini eks gelandang Real Madrid itu tak akan merumput sebagai seorang gelandang bersenjata freekick ciamik. Petualangan baru sang superstar telah dimulai.   

Beckham telah memutuskan membeli tim ekspansi MLS di Miami. Dia bakal menjadi pemilik klub. Kontrak dengan mantan kapten Inggris itu akan dituntaskan jika ia bisa memastikan rencana pembiayaannya dan lokasi stadion baru.

Perkembangan terbaru tentang upaya pembelian tim Miami itu diumumkan oleh Komisaris MLS, Don Garber dalam konferensi pers, Rabu (5/2) waktu setempat. Beckham dan Wali Kota Miami, Carlos Gimenez, juga hadir. Beckham saat ini sedang berusaha mencari lokasi bagi stadion baru dan sedang mencari investor untuk membantu pembiayaan awal pembangunan dan perekrutan para pemain. Kapan tim Miami tersebut bakal resmi bergabung ke kompetisi MLS belum diungkapkan, meski diprediksi baru terealisasi pada 2016.   

Mampukah sosok Beckham menuai sukses sebagai seorang pemilik klub di AS, seperti yang dilakukannya saat bermain untuk LA Galaxy?

Menjalankan roda klub jelas tak segampang berperan sebagai superstar lapangan hijau. Penonton membeli tiket bukan untuk melihat senyum menawan sang pemilik klub, meski owner klubnya seterkenal David Beckham. Fans datang ke stadion untuk melihat permainan gemilang dan atraktif para pemain, kemenangan, dan klimaksnya adalah gelar juara.

Untuk mewujudkan itu semua, suami Victoria tersebut harus bekerja keras. Beckham harus menemukan orang kepercayaan yang tepat untuk membantunya menjalankan roda klub, mulai chief executive, general manager hingga pelatih klub. Belum lagi urusan menarik bintang-bintang sepak bola dunia supaya mau datang ke Miami. Kehadiran pesohor-pesohor lapangan hijau penting untuk memuluskan misi klub mengikat fans sebanyak-banyaknya. Yang juga tak kalah penting adalah menghadirkan sponsor-sponsor besar untuk menopang ambisi besar klub.

Sejak belia, Beckham sudah membuktikan dirinya bukan hanya piawai menggocek bola di lapangan. Dia juga sukses menjadi ikon global di luar lapangan. Jadi, jika kali ini Beckham mampu berjaya sebagai pemilik klub, sepak bola dunia dan tentu saja saya akan mengenangnya sebagai sosok istimewa yang pantas diacungi empat jempol sekaligus.

 

Solo, 9 Februari 2014